Cari Blog Ini

Sabtu, 09 November 2024

Linda Thara Snack and Catering, Dari Donat ke Karipap

 

Linda Thara
Linda dan aneka Snack produksinya (dok. LindaThara)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Sobat kopidarigita, kali ini sosok inspiratif kita berasal dari pengusaha  snack rumahan, ya. Dia adalah Linda, seorang ibu berputra 4 yang berdaya bagi keluarga, dengan jalan menekuni usaha yang diberi nama: Linda Thara Snack and Catering. Alamatnya di Jl. Logawa No. 36 RT 02 RW 03,  Donan, Cilacap Tengah.


 Linda menuturkan kepada saya sekelumit kisah di balik usahanya tersebut. "Saya memulai usaha sejak tahun 2017.  Kue  yg pertama kali saya bikin itu donat, Mbak," jelasnya, melalui sambungan telepon tempo hari.


Alasannya ingin menambah pemasukan keluarga. Karena saat itu Linda masih bekerja di pabrik kayu, dia membuat donat sepulang dari bekerja. 


"Kuenya saya titipkan ke sekolahnya anak. Awal mula itu masih satu jenis makanan, yaitu donat toping. Terus saya kembangkan lagi dr satu adonan itu dibikin pizza, masuknya ke sekolah SD sama SMP," ungkapnya.


Linda menguraikan perjalanan usahanya yang  lumayan panjang. Terutama ketika masa pandemi Covid  di mana semua sekolah ditutup sehingga dia tak bisa menitipkan jajanan lagi. 


"Saya putar otak terus inisiatif titip ke bakulan jajan pinggir jalan. Dan nggak berhenti sampai di situ aja mbak. Karena jualan titipan itu nggak mesti hasilnya, belum lagi  kalau ada sisa jualan bingung nggak bisa nutup modal," ceritanya.


Berjalan sampai tahun 2021 awal, dia lalu  mulai berpikir untuk jualan snack aneka macam, secara online. Apalagi Linda bergabung dengan grup WA bakulan kue dan snack, yang membuatnya punya banyak kontak sesama bakul.


"Akhirnya saya inisiatif buka jajan secara online,  masih di jenis makanan itu yaitu donat sama pizza. Donat ultah juga bikin."


Dia tekun menghubungi satu per satu kontak di grup itu, untuk menanyakan jenis makanan yang dijual. Setelah itu Linda menyimpan nomor-nomor WA tersebut.


Jika dulu Linda mengerjakan semua pesanan sendirian, kini dia terkadang dibantu oleh anak dan adiknya terutama untuk urusan packing. Selain itu, Linda pun sekarang telah banyak mempelajari resep kue-kue lain. 


"Awalnya konsinyasi, mbak. Berproses lambat laun ada keinginan buat sendiri. Belajarnya otodidak dari mengamati, tanya resep kalau dikasih, terakhir lari ke Google dan YouTube," tuturnya, mengilas balik perjalanan usaha.


"Sekarang sudah bisa bikin pastel, lemper, semar mendem, pastel, karipap, risol mayo, risol sayur, brownis , lapis, pai buah. Untuk yang lainnya aku masih ambil ke bakulan,"  tambahnya.


Linda mengaku untuk mempelajari resep-resep baru, butuh  waktu cukup lama. Karena melibatkan proses trial and error' hingga dia bisa mendapatkan hasil yang pas. 


Oleh karena itu, Linda tak ingin serakah menerima semua jenis pesanan Snack yang masuk. Jika dirasa hasilnya tak akan maksimal bila dibuat sendiri, maka Linda tak segan memesankan snack tertentu ke produsen/bakulan lain.


"Kalau tidak maksimal malah bisa mengecewakan konsumen," dalihnya.


Kini sembari terus menjalankan usahanya, Linda telah memupuk harapan untuk masa depan.


"Harapannya untuk jangka menengah, pingin bertahan di era kompetisi 'bakulers' yang semakin membludak, Mbak. Ingin  menambah pelanggan, menambah nilai jual dagangan kita," sebutnya.


"Untuk jangka panjang, pingin bisa menguliahkan anak dari keuntungan jualan, dan  pingin punya usaha lain juga dari kuliner ini seperti buka kedai kue pastel, karipap gitu," tutup Linda.


Demikianlah Sobat, profil kita kali ini. Semoga menginspirasi, ya. Semangat!


#umkm

#cilacapbercahaya

Kamis, 05 September 2024

Belajar Live Selling Bersama Teman UMKM Cilacap Naik Kelas Bagian 3


Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Part 3
Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Bagian 3 (dokpri/Gita FU) 


Oleh: Gita FU


CILACAP, kopidarigita.com-- Teman UMKM Cilacap sebagai bagian dari Smartfren Community, menggelar pelatihan UMKM bertajuk 'Live Selling',  di Aula Universitas Al Irsyad Cilacap (UNAIC), Jl. Cerme, pada Kamis (5/9/2024) pagi. 


Acara ini sekaligus merupakan penutup dari rangkaian Program Pelatihan dan Pendampingan Teman UMKM Cilacap Naik Kelas. Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, program tersebut berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2024.


Hadir pada acara kali ini Kadi Riyanto Corporate Communication & CSR Smartfren, Sarwa Rektor Universitas Al Irsyad Cilacap, Nanang Que CEO Flamingo dan Digital Marketing Consultant, serta Sugeng Paijo Direktur Teman UMKM Cilacap.


Sugeng mengatakan pada akhir pelatihan akan dipilih 5 UMKM terbaik yang mendapat bantuan modal total 10 juta rupiah. Ia pribadi melihat progres dari peserta. Dari yang semula tidak bisa membuat konten, lalu berani mencoba membuat konten. Kemudian belajar optimasi di marketplace. 


"Dan di pelatihan terakhir ini diberi pendampingan untuk melakukan live selling di platform. Golnya tentu menambah penjualan dari pelaku UMKM itu sendiri," katanya. 


Harapannya teman-teman yang tergabung di Teman UMKM Cilacap akan menjadi keluarga Smartfren.  Ia pun berpesan agar pelaku UMKM menikmati proses, serta menikmati hasilnya kelak. 


Sementara Rektor UNAIC dalam sambutannya mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh Smartfren Community. Ia mengatakan bahwa menjalankan bisnis memang memerlukan ilmu.


Sarwa menandaskan UNAIC sebagai universitas yang terus berkembang memahami hal tersebut sebagai peluang untuk mendidik calon pengusaha di Cilacap. Sehingga kini UNAIC memiliki Prodi Bisnis dan Kewirausahaan.


Senada, Kadi Riyanto turut mengapresiasi antusiasme para peserta Teman UMKM Naik Kelas, dalam mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah diberikan. 


Ia menyampaikan kunci sukses UMKM ibarat ilmu pohon yakni terdiri dari profit, customer, produk,  sistem, SDM, dan budaya.


Smartfren sendiri, menurut Kadi, merupakan bagian dari PT. Sinar Mas, yang menaruh kepedulian kepada pelaku UMKM di Indonesia. Termasuk dengan penyelenggaraan event UMKM Award tingkat nasional belum lama ini,di mana Jajanan Mamake dari Cilacap menjadi juara pertama. 


Praktik Live Selling

 

Pada kegiatan kali ini puluhan peserta didampingi oleh Nanang Que, dalam melakukan penjualan langsung, atau live selling di platform Tik Tok. 


Sebagian besar peserta terlihat masih gugup, sebab ini adalah pengalaman pertama mereka. Nanang Que terus menyemangati sekaligus membagikan tips-tips yang bermanfaat. 


"Kendalanya yang paling banyak adalah gaptek. Karena kebanyakan emak-emak terkendala kesibukan, atau telat informasi sehingga tertinggal dengan teman-teman lain," ungkapnya. 


Nanang juga menegaskan syarat utama bagi pelaku live selling adalah kemampuan bicara di depan umum (public speaking). Meskipun demikian ia menyatakan salut melihat semangat para pelaku UMKM, yang mau terus belajar dan menerapkan ilmu-ilmu baru.


Secara terpisah Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren Telecom mengatakan, "Kegiatan workshop Teman UMKM berseri di Cilacap ini adalah wujud pelaksanaan misi Smartfren dalam Panca Garda, terutama Garda Pertumbuhan, yang merupakan sumbangsih nyata program CSR Smartfren 100% untuk Indonesia."


#umkmCilacap






Senin, 02 September 2024

Angka Stunting Tinggi, Kelurahan Gumilir Luncurkan Geber Gugah Si Tini

Camat Cilacap Utara memberi sambutan
Trias Handayani Camat Cilacap Utara memberikan sambutan pada peluncuran Geber Gugah Si Tini (dokpri/ Gita FU) 

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com -- Pemerintah Kelurahan Gumilir, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meluncurkan program perubahan bertajuk Geber Gugah Si Tini, akronim Gerakan Bersama Gumilir Cegah Stunting Sejak Dini, di Pendopo Kelurahan Gumilir, Jl. Tentara Pelajar, Cilacap, pada Senin (2/9/2024) pagi. 

Hadir dalam acara ini Budi Setyono Lurah Gumilir, Trias Handayani Camat Cilacap Utara serta jajarannya, Danramil Cilacap Utara diwakili oleh Babinsa Gumilir, Kapolsek Cilacap Utara diwakili oleh Bhabinkamtibmas Gumilir, pejabat struktural Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Cilacap.

Hadir pula Kepala Puskesmas Cilacap Utara I, Direktur STIKES Graha Mandiri Cilacap,  perwakilan dari PT. SBI Cilacap, Koordinator PLKB, dan TKSK Cilacap Utara. 

Sementara ratusan warga yang hadir merupakan warga yang terdata sebagai Keluarga Resiko Stunting.  Mereka terdiri dari 107  warga Kelurahan Gumilir, dan 107 warga Kelurahan Mertasinga.

Budi Setyono selaku Lurah Gumilir menegaskan dalam kata pengantarnya, bahwa pengentasan angka stunting merupakan program nasional. Demi mewujudkan harapan di tahun 2045, yakni Indonesia Emas.

Camat Cilacap Utara  menyatakan bahwa Geber Gugah Si Tini diluncurkan oleh Kelurahan Gumilir, untuk mengentaskan angka stunting khususnya di Gumilir.

"Di Gumilir cukup tinggi (angkanya), 23 balita masuk kategori stunting," kata Trias di depan hadirin. 

Trias menegaskan keberhasilan Proper (Program Perubahan) dari Lurah Gumilir ini perlu kolaborasi banyak pihak. Tidak hanya dari pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat pun harus mau ikut terlibat. 

Menurut Trias, stunting atau hambatan tumbuh kembang memiliki banyak faktor penyebab, di antaranya  pola asuh orang tua, dan asupan makanan.  Maka ia menghimbau para orang tua untuk memantau pertumbuhan anak-anaknya. 

Setelah dibuka secara resmi, acara dilanjutkan dengan  pemberian bantuan dari Dispabun Cilacap, berupa paket telur dan daging ayam beku. 

Sinergi Demi Pengentasan Stunting di Cilacap

Pemberian bantuan secara simbolis
Budi Setyono Lurah Gumilir memberikan bantuan secara simbolis (dokpri/GFU)

Ketika ditemui terpisah usai acara seremonial, Trias Handayani kembali menggaris bawahi latar belakang Geber Gugah Si Tini.

"Penanganan stunting di Cilacap selalu berkoordinasi dengan Puskesmas, PKK, dan kader-kader.  Program Perubahan (Proper) Geber Gugah Si Tini adalah program kelurahan untuk mengurangi angka stunting di Kelurahan Gumilir. Melibatkan stakeholder-stakeholder di Cilacap Utara," katanya kepada penulis. 

Ia berharap dengan program ini ada kepedulian dari banyak pihak, termasuk perusahaan swasta dan masyarakat secara langsung. 

Kemudian Trias menghimbau kepada warganya agar mau memanfaatkan pekarangannya, untuk ditanami sayur-mayur sebagai penyokong kebutuhan pangan keluarga. 

Budi Setyono juga memberi pernyataan senada. Ia mengajukan Proper pencegahan stunting karena merasa program yang telah berjalan sebelumnya masih bersifat parsial. 

"Sebenarnya Geber Gugah Si Tini muaranya menginginkan gerakan bersama dari semua pihak dan stakeholder yang peduli memangani masalah stunting, tidak hanya Pemerintah tapi juga swasta, Perguruan Tinggi, dan lainnya," ungkap Budi. 

Ia menyebut comtoh peranan PT. SBI, yang sudah membangun sebuah kawasan yang berisi fasilitas termasuk fasilitas KWT (Kelompok Wanita Tani), untuk menanam sayuran, dan memelihara ikan di kolam. 

"Jadi kegiatan dari pihak SBI  bisa  menyokong pemenuhan gizinya. Dari STIKES membantu sosialisasi pencegahan stunting. Kelurahan menggerakkan semua stakeholder untuk bergerak bareng," tandasnya.

Menurut Budi, Proper Geber Gugah Si Tini akan dievaluasi setelah jangka 4-6 bulan mendatang. Ia berharap hasilnya kelak bisa berkelanjutan hingga tak ada lagi kasus stunting baik di Gumilir maupun Cilacap.

Kelurahan Gumilir sendiri menempati peringkat pertama di antara tiga kelurahan lain yang bernaung di bawah UPTD Puskesmas Cilacap Utara I (Gumilir, Mertasinga, dan Kebon Manis). Sedangkan angka stunting tertinggi se-Kecamatan Cilacap Utara dipegang oleh Kelurahan Tritih Kulon. 






Senin, 12 Agustus 2024

Cheese Stick Mita, Berawal dari Penasaran

Bu Meti dan Cheese Sticks Mita
Bu Meti dan Cheese Sticks Mita (dokpri/Gita FU) 


Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com—Sobat kopidarigita, jangan sekali-kali abaikan rasa penasaran  kalian, ya. Karena bisa jadi itu adalah pertanda akan suatu peluang besar yang bakal mengubah hidupmu. 

Contoh nyata adalah apa yang terjadi pada Ibu Meti Paramita. Suatu hari di medio tahun 2006, ia bertandang ke rumah temannya. Di sana ia disuguhi camilan cheese stick yang gurih, dan lezat. Bu Meti segera disergap oleh rasa penasaran, ‘bagaimana caranya bisa membuat camilan seenak ini?’ Selain itu, terbetik pula keinginan untuk menjajal berjualan cheese stick.

Maka sepulang dari sana, ia nekat membeli alat penggiling cheese stick. Kemudian Bu Meti mencari-cari resep di aplikasi youtube. Sekian puluh kali proses ‘trial’ dan ‘error’ yang melelahkan, akhirnya Bu Mita berhasil menemukan resepnya sendiri yang paling pas.

Setelah itu ia mulai membuat dan memasarkan produknya, melalui aplikasi WA. Sehingga konsumen awal Bu Meti berasal dari lingkaran pertemanannya sendiri. Perlahan namun pasti usaha yang ia beri nama “Cheese Stick Mita” semakin eksis. 

“Dulu saya masih pakai kemasan plastik biasa, sekarang sudah pakai yang kedap udara. Saya juga sudah nambah alat untuk bikin cheese stick,” tuturnya kepada saya, di acara Teman UMKM Naik Kelas part 2, Selasa (6/8/2024) lalu.

Baca juga: Belajar Optimasi Marketplace bersama Teman UMKM Cilacap

Pelatihan UMKM Menambah Jaringan

Meskipun usianya tak lagi muda, Bu Meti tetap bersemangat mengikuti pelatihan bagi UMKM. Sejak bulan Juli hingga September mendatang, ia dan puluhan pelaku UMKM lain mengikuti Pelatihan dan Pendampingan bertajuk Teman UMKM Naik Kelas, yang diinisiasi oleh  Teman UMKM Cilacap dari Smartfren Community.

Ia mengaku mendapat banyak wawasan dari materi digital marketing yang diberikan. Selain itu Bu Meti merasakan manfaat lain, yaitu bertambahnya jaringan  pertemanan dengan pengusaha lain. Ia pun berharap usai mengikuti pelatihan tersebut usaha kulinernya tambah maju dan sukses.

Kini usaha Cheese Stick Mita semakin dikenal luas oleh konsumen, berkat rasa yang enak, gurih, dan empuk. Selain itu jika disimpan dalam wadah kedap udara, cheese stick Bu Meti bisa bertahan hingga 3 bulan. 

Untuk skala  produksi Bu Meti menyebut kapasitas minimal 2 kg hingga 20 kg cheese stick, dapat ia layani. “Kalau lebaran sampai 20 kg, Mbak. Karena biasanya dipesan untuk oleh-oleh juga,” ungkapnya.

Ia biasanya mengemas panganan ini ke dalam pouch ukuran 100 dan 250 gram. Namun baru-baru ini Bu Meti memutuskan menambah varian kemasan 50 gram dengan harga yang lebih ekonomis. Hanya saja Bu Meti mengaku belum berani menerima pesanan untuk wilayah luar kota Cilacap. Sebab ia  khawatir cheese stick-nya rusak di perjalanan. 

Nah, bagi sobat  yang tertarik ingin memesan Cheese Stick Mita, silakan hubungi nomor Bu Meti di 08964791523.

#UMKMCilacap

 

Selasa, 06 Agustus 2024

Belajar Optimasi Marketplace bersama Teman UMKM Cilacap

Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap
Peserta Teman UMKM Cilacap Naik Kelas (dokpri/Gita FU) 

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Puluhan pelaku UMKM antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan bersama Teman UMKM Cilacap,  di Aula Kanca BRI Cilacap, Jl. A. Yani Cilacap,  Selasa (6/8/2024) siang. 

Pelatihan bertajuk 'Optimasi Marketplace' ini merupakan bagian kedua dari program  Teman UMKM Cilacap Naik Kelas, yang diinisiasi oleh Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community.

Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren Telecom mengatakan dalam komentar tertulisnya, 

 "Kegiatan workshop Teman UMKM ini adalah wujud pelaksanaan misi Smartfren dalam Panca Garda, terutama Garda Pertumbuhan, yang merupakan sumbangsih nyata program CSR Smartfren 100% untuk Indonesia."

Hadir sebagai narasumber antara lain Sugeng Paijo, Direktur Teman UMKM Cilacap;  Nanang Que, CEO Flamingo dan Digital Marketing Consultant; Wahyu Widayat, Manajer Dana dan Transaksi  BRI Cabang Cilacap; dan Helmi Fahrizal, RM Dana dan Transaksi BRI Cabang Cilacap. 

Dalam kata pengantarnya, Sugeng Paijo mengatakan bahwa pelaku UMKM perlu menyesuaikan diri dengan kondisi yang terkini, yakni era digitalisasi marketing. 

Sehingga untuk itulah Smartfren Community, melalui Teman UMKM Cilacap, hadir guna mendampingi dan membekali para pelaku UMKM di Cilacap dengan ilmu yang dibutuhkan. 

"Pelaku UMKM Cilacap luar biasa. Hal ini bisa dibuktikan dengan sejumlah teman yang berhasil lolos event UMKM, bahkan hingga tingkat nasional," bebernya di depan hadirin. 

Sugeng  mencontohkan bagaimana dirinya sendiri dan sang istri yang memulai usaha dari titik nol.  Hanya bermodalkan pengetahuan akan pangsa pasar  stik sukun, serta pengetahuan tentang media sosial. 

Dengan pengetahuan tersebut Sugeng menuturkan, ia tak gentar memproduksi stik sukun meskipun tidak memiliki toko. Sebab ia tahu bisa memasarkan produk melalui internet. 

Hasilnya, kini usaha Jajanan Mamake milik Sugeng dan istrinya, berhasil dikenal luas.  Bahkan belum lama ini memenangkan event skala nasional. 

Baca juga: Teman UMKM Naik Kelas bersama Teman UMKM Cilacap 

Mengenal SEO Marketplace

Nanang Que, Sugeng Paijo, Lusi
Ki-ka: Nanang Que, Sugeng Paijo, dan Lusi (MC) (dokpri/Gita FU). 

Pada sesi pelatihan, Nanang Que mengatakan bahwa semua pelaku usaha berhak untuk sukses, meskipun dia baru terjun ke dunia usaha. Ia lalu mengenalkan istilah SEO Marketplace. 

SEO Marketplace adalah optimasi yang dilakukan pada toko kita di marketplace, yang nantinya bisa menaikkan trafik sekaligus penjualan. 

Calon pembeli cukup mengetikkan nama produk di kolom pencarian marketplace. Nanti produk akan muncul di deretan pencarian paling atas.

Ia pun menjabarkan sejumlah  tips optimasi menggunakan teknik SEO di marketplace, antara lain menggunakan nama toko yang unik, menambahkan deskripsi produk secara lengkap, melakukan pencarian kata kunci, menambahkan link toko ke akun medsos bisnis, dan aktif berpromosi.

Respon Peserta 

Nanang di tengah peserta
Sebagian kehebohan peserta (dokpri/ Gita FU). 

Para peserta terlihat amat antusias sejak awal hingga akhir kegiatan. Mereka aktif bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi selama mempraktikkan tugas dari Teman UMKM Cilacap. 

Selain sesi tanya jawab yang hidup, acara juga dimeriahkan oleh aneka doorprize dari para sponsor. Tak ketinggalan materi tambahan dari BRI Cabang Cilacap, yang dapat menunjang bisnis UMKM.

Pelatihan dan pendampingan oleh Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community ini akan dilanjutkan pada bulan depan, sekaligus menutup rangkaian program Teman UMKM Cilacap Naik Kelas. (*)


#SmartfrenCommunity
#TemanUMKMCilacap