Terkadang kupikir kaulah tetesan itu, kala hujan mengguyur dan atap kamarku bocor
Terkadang kurasa kaulah uap yang mengepul dari nasi tanak di dandang
Terkadang kulihat kaulah sang api dari pemantik kala padam lampu
Terkadang kudengar desahmu kala malam menggulita dan gemintang tertabir awan
Entah sampai kapan perkabungan ini terus merenggutku.
Cilacap, 121017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar