Linda dan aneka Snack produksinya (dok. LindaThara) |
Oleh: Gita FU
CILACAP, kopidarigita.com--Sobat kopidarigita, kali ini sosok inspiratif kita berasal dari pengusaha snack rumahan, ya. Dia adalah Linda, seorang ibu berputra 4 yang berdaya bagi keluarga, dengan jalan menekuni usaha yang diberi nama: Linda Thara Snack and Catering. Alamatnya di Jl. Logawa No. 36 RT 02 RW 03, Donan, Cilacap Tengah.
Linda menuturkan kepada saya sekelumit kisah di balik usahanya tersebut. "Saya memulai usaha sejak tahun 2017. Kue yg pertama kali saya bikin itu donat, Mbak," jelasnya, melalui sambungan telepon tempo hari.
Alasannya ingin menambah pemasukan keluarga. Karena saat itu Linda masih bekerja di pabrik kayu, dia membuat donat sepulang dari bekerja.
"Kuenya saya titipkan ke sekolahnya anak. Awal mula itu masih satu jenis makanan, yaitu donat toping. Terus saya kembangkan lagi dr satu adonan itu dibikin pizza, masuknya ke sekolah SD sama SMP," ungkapnya.
Linda menguraikan perjalanan usahanya yang lumayan panjang. Terutama ketika masa pandemi Covid di mana semua sekolah ditutup sehingga dia tak bisa menitipkan jajanan lagi.
"Saya putar otak terus inisiatif titip ke bakulan jajan pinggir jalan. Dan nggak berhenti sampai di situ aja mbak. Karena jualan titipan itu nggak mesti hasilnya, belum lagi kalau ada sisa jualan bingung nggak bisa nutup modal," ceritanya.
Berjalan sampai tahun 2021 awal, dia lalu mulai berpikir untuk jualan snack aneka macam, secara online. Apalagi Linda bergabung dengan grup WA bakulan kue dan snack, yang membuatnya punya banyak kontak sesama bakul.
"Akhirnya saya inisiatif buka jajan secara online, masih di jenis makanan itu yaitu donat sama pizza. Donat ultah juga bikin."
Dia tekun menghubungi satu per satu kontak di grup itu, untuk menanyakan jenis makanan yang dijual. Setelah itu Linda menyimpan nomor-nomor WA tersebut.
Jika dulu Linda mengerjakan semua pesanan sendirian, kini dia terkadang dibantu oleh anak dan adiknya terutama untuk urusan packing. Selain itu, Linda pun sekarang telah banyak mempelajari resep kue-kue lain.
"Awalnya konsinyasi, mbak. Berproses lambat laun ada keinginan buat sendiri. Belajarnya otodidak dari mengamati, tanya resep kalau dikasih, terakhir lari ke Google dan YouTube," tuturnya, mengilas balik perjalanan usaha.
"Sekarang sudah bisa bikin pastel, lemper, semar mendem, pastel, karipap, risol mayo, risol sayur, brownis , lapis, pai buah. Untuk yang lainnya aku masih ambil ke bakulan," tambahnya.
Linda mengaku untuk mempelajari resep-resep baru, butuh waktu cukup lama. Karena melibatkan proses trial and error' hingga dia bisa mendapatkan hasil yang pas.
Oleh karena itu, Linda tak ingin serakah menerima semua jenis pesanan Snack yang masuk. Jika dirasa hasilnya tak akan maksimal bila dibuat sendiri, maka Linda tak segan memesankan snack tertentu ke produsen/bakulan lain.
"Kalau tidak maksimal malah bisa mengecewakan konsumen," dalihnya.
Kini sembari terus menjalankan usahanya, Linda telah memupuk harapan untuk masa depan.
"Harapannya untuk jangka menengah, pingin bertahan di era kompetisi 'bakulers' yang semakin membludak, Mbak. Ingin menambah pelanggan, menambah nilai jual dagangan kita," sebutnya.
"Untuk jangka panjang, pingin bisa menguliahkan anak dari keuntungan jualan, dan pingin punya usaha lain juga dari kuliner ini seperti buka kedai kue pastel, karipap gitu," tutup Linda.
Demikianlah Sobat, profil kita kali ini. Semoga menginspirasi, ya. Semangat!
#umkm
#cilacapbercahaya