Poster Film Pantjak di Dakota Cinema Cilacap. Foto: GFU |
Oleh: Gita FU
Halo Sobat kopidarigita! Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat, dan bahagia, ya.
Hari Rabu, 22 November 2023 sore, saya dan beberapa teman Forum Literasi Cilacap menghadiri undangan Nobar Film 'Pantjak', di Dakota Cinema Cilacap. 'Pantjak' sendiri merupakan akronim Panca Tjakrawedana. Film ini dibesut oleh Cilacap Kreatif, sebuah komunitas yang diketuai oleh Romi Jabrand dan mewadahi komunitas-komunitas anak muda kreatif di Cilacap.
Saya datang pukul 15.30 WIB, disambut oleh panitia yang mengarahkan ke meja registrasi. Usai membubuhkan tanda tangan di lembar kehadiran, saya diberi secarik stick-it note dan sebatang spidol. Kata Mbak Nurul, salah satu panitia, itu untuk menuliskan harapan saya terhadap kota Cilacap. Saya pun ditunjuki papan tempat menempelkan kertas, di dekat pintu masuk Studio 2.
Sambil menunggu teman saya Bu Yetti As Sofie, saya duduk melipir di salah satu kursi besi di ruang tunggu. Ada poster promo sebesar dinding dari film Perjamuan Iblis. Waktu beranjak menuju pukul 16, semakin banyak tamu undangan Nobar berdatangan. Salah satunya saya kenali, dia Mas Riyadh Ginanjar, Ketua Komunitas Tjilajap History. Kami lalu mengobrol sejenak, hingga Bu Yetti datang.
Tak lama berselang para tamu dipersilakan memasuki Studio 2. Waktunya menonton Film Pantjak...
'Pantjak': Nostalgia Kejayaan Masa Lalu
Tim Produksi Film bersama para penonton. Foto: GFU |
Timeline dalam film Pantjak. Foto : GFU |
Dokumentasi Pabrik Pemintalan Cilacap. Foto: flyer timpro/GFU |
Upaya Menghidupkan Semangat Kreatif
Kegiatan Coding for kids di Peken Banyumasan Tjilatjap. Foto: IG cilacap.kreatif |
Sementara Riyadh Ginanjar dari Tjilatjap History menyebut alasannya memilih Pabrik Pemintalan adalah karena sejarah panjang dari masa jaya hingga bangkrut.
"Masyarakat harus tahu. Waktu itu terbesar di Asia Tenggara. Kita berharap gedung pemintalan menjadi gedung sejarah Cilacap," ucapnya.
Apalagi, menurut Riyadh, dahulu Presiden Sukarno merestui pembangunan Pabrik Pemintalan Tjilatjap dengan semangat tak mau kalah dari Italia sebagai negara maju kala itu.
Kolaborasi Lintas Komunitas
Salah satu pegiat komunitas yang aktif berkolaborasi dalam kegiatan Cilacap Kreatif yakni Nurul Mae, dari Komunitas Belajar Semesta Alam, mengatakan alasannya bergabung.
"Komunitas saya menyoroti kearifan lokal. Sehingga saya masuk sebagai talent dan mengadakan kegiatan komunitas di Patal," sebutnya.
Kolaborasi komunitas. Dok : IG cilacap.kreatif |
Dampak dari kegiatan tersebut menurut Nurul ada dua yaitu internal dan eksternal. "Secara internal, karena di Peken Banyumasan Tjilatjap adalah kolab lintas komunitas maka saya merasa lebih rendah hati, belajar menghargai orang lain, dan berempati. Eksternalnya, peserta Dolan Bareng merasa amat antusias mengikuti (Dolan Bareng) di Patal," simpulnya.
Usai bincang-bincang, panitia mengajak penonton yang nyaris memenuhi Studio 2, untuk berfoto dan ber-flash mob bersama. Kabar selanjutnya dari Romi Jabrand, film Pantjak bulan depan akan diputar di Rajawali Cinema Purwokerto, serta diikutkan festival film.
"Dan kegiatan rutin Peken Tjilatjapan mulai bulan depan di Pabrik Pemintalan Cilacap," pungkas Romi.
Begitulah oleh-oleh dari Nobar Film Pantjak, Sob. Bagaimana pendapat kalian? Kalo menurut saya, ekosistem kreatif perlu kerjasama dan komitmen lintas sektor. Tidak hanya dari pelaku, tapi juga pemangku kepentingan, stakeholders terkait, dan masyarakat luas. Oh iya, kalian bisa mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatan-kegiatan tersebut di atas melalui akun IG: @cilacap.kreatif @pekentjilatjapan @tjilatjaphistory