Cari Blog Ini

Minggu, 29 Desember 2024

Pantai Kemiren, Ancol-nya Wong Cilacap Kini

Pantai Kemiren tampak dari atas
Pantai Kemiren dari drone (dok. Pocil Chanel)

Oleh: Gita FU

 Cilacap, kopidarigita.com--Tanpa terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2024 ya, Sobat. Sudah bikin recap tahun ini belum? Ayo, buruan bikin. Karena recap ini berguna loh, sebagai bahan refleksi diri kita. Selain itu, dari recap tersebut kita jadi tahu apa saja yang ingin kita perbuat sebagai perbaikan diri di masa mendatang. 


Oke, beralih dari refleksi diri, kali ini saya ingin mengajak Sobat semua mengenal Pantai Kemiren. Pantai ini masih segaris dengan pantai Teluk Penyu. Lokasinya di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Tegal Kamulyan, Cilacap. 


Pantai satu ini sebelumnya sudah dikenal oleh penduduk lokal dengan pemandangan, debur ombak yang cukup besar, dan jajaran pohon Cemara. Namun setelah pembangunan tanggul modern setinggi dua meter dan lebar lima meter beberapa waktu lalu, ketenarannya kian meroket hingga ke luar wilayah Cilacap.



Suasana Pantai Kemiren
Suasana Pantai Kemiren (dok.pri/Arimbi)


Sebab dengan pembangunan tersebut, kini Pantai Kemiren menjadi destinasi wisata baru yang disebut-sebut sebagai 'Ancol-nya Cilacap'. Apa pasal? Ini dia penyebabnya:


1. Ada jogging track di atas tanggul, sepanjang garis pantai. Pengunjung bisa menikmati suasana pantai dengan suasana berbeda. Mereka dapat melakukan jogging, 

menikmati pemandangan laut selatan, udara segar, atau  berswafoto dengan latar yang instagrammable.

 

2. Keberadaan tanggul juga menciptakan perasaan aman bagi pengunjung yang membawa anak-anak. Sehingga mereka tidak serta merta lari ke air. Meskipun demikian bagi pengunjung yang memilih turun ke area tepi pantai, bakal tetap mendapat pengawasan dari pihak pengelola Pantai Kemiren. Dobel pengamanan, istilahnya.


Suasana jogging track di Pantai Kemiren (dok. Ist)

3. Terdapat fasilitas umum berupa gazebo utama, toilet umum dan mushola. Untuk fasilitas tersebut masih terus ditingkatkan oleh pengelola. Kemudian terdapat arena permainan bagi anak-anak. 


4. Kehadiran para pedagang  menambah semarak suasana. Pengunjung bisa menikmati aneka kuliner khas seperti mendoan, lontong, tahu masak, es kelapa muda. Atau  berbelanja oleh-oleh pakaian dengan nuansa pantai. Komplitlah, dengan harga yang relatif masuk akal.


Untuk menikmati semua vibes positif di Pantai Kemiren para pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000  per orang, Rp 2.000 bea parkir motor, dan Rp 5.000 parkir mobil. Cukup terjangkau bukan?


Kesan Pengunjung 


Yuni dan teman-temannya dari Tegalreja , Cilacap Selatan, beberapa waktu lalu sengaja berkunjung ke Pantai Kemiren, untuk refreshing setelah anak-anak mulai libur sekolah. 


Yuni dan rombongan berswafoto di depan Joglo Prajurit (dok.pri/Yuni)


Ia mengaku cukup senang dengan suasana pantai. Menurutnya, harga-harga makanan dan minuman masih terbilang wajar. 


Hanya saja ia menyoroti masih kurangnya tempat sampah di dalam lokasi. Sehingga terkadang ada pengunjung yang membuang sampah begitu saja.


Arimbi yang datang dari Slarang, Kesugihan, bersama keluarga melontarkan komentar dan harapannya.


"Bagus dan kekinian, semoga dijaga dengan baik bersama-sama. Semoga tidak ada pungli," lontarnya.


Lain halnya dengan Nuni Wulansari, seorang dosen di salah satu  perguruan tinggi di Cilacap. Ia yang datang berkunjung bersama keluarga, mengaku amat senang dengan keberadaan jogging track. 


"Lumayan nyaman juga buat jalan di paving block-nya," katanya secara tertulis.


Bagaimana, Sobat? Tertarik berkunjung ke Ancol-nya Cilacap? Saya tunggu kesan-kesannya, ya!

Sabtu, 09 November 2024

Linda Thara Snack and Catering, Dari Donat ke Karipap

 

Linda Thara
Linda dan aneka Snack produksinya (dok. LindaThara)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Sobat kopidarigita, kali ini sosok inspiratif kita berasal dari pengusaha  snack rumahan, ya. Dia adalah Linda, seorang ibu berputra 4 yang berdaya bagi keluarga, dengan jalan menekuni usaha yang diberi nama: Linda Thara Snack and Catering. Alamatnya di Jl. Logawa No. 36 RT 02 RW 03,  Donan, Cilacap Tengah.


 Linda menuturkan kepada saya sekelumit kisah di balik usahanya tersebut. "Saya memulai usaha sejak tahun 2017.  Kue  yg pertama kali saya bikin itu donat, Mbak," jelasnya, melalui sambungan telepon tempo hari.


Alasannya ingin menambah pemasukan keluarga. Karena saat itu Linda masih bekerja di pabrik kayu, dia membuat donat sepulang dari bekerja. 


"Kuenya saya titipkan ke sekolahnya anak. Awal mula itu masih satu jenis makanan, yaitu donat toping. Terus saya kembangkan lagi dr satu adonan itu dibikin pizza, masuknya ke sekolah SD sama SMP," ungkapnya.


Linda menguraikan perjalanan usahanya yang  lumayan panjang. Terutama ketika masa pandemi Covid  di mana semua sekolah ditutup sehingga dia tak bisa menitipkan jajanan lagi. 


"Saya putar otak terus inisiatif titip ke bakulan jajan pinggir jalan. Dan nggak berhenti sampai di situ aja mbak. Karena jualan titipan itu nggak mesti hasilnya, belum lagi  kalau ada sisa jualan bingung nggak bisa nutup modal," ceritanya.


Berjalan sampai tahun 2021 awal, dia lalu  mulai berpikir untuk jualan snack aneka macam, secara online. Apalagi Linda bergabung dengan grup WA bakulan kue dan snack, yang membuatnya punya banyak kontak sesama bakul.


"Akhirnya saya inisiatif buka jajan secara online,  masih di jenis makanan itu yaitu donat sama pizza. Donat ultah juga bikin."


Dia tekun menghubungi satu per satu kontak di grup itu, untuk menanyakan jenis makanan yang dijual. Setelah itu Linda menyimpan nomor-nomor WA tersebut.


Jika dulu Linda mengerjakan semua pesanan sendirian, kini dia terkadang dibantu oleh anak dan adiknya terutama untuk urusan packing. Selain itu, Linda pun sekarang telah banyak mempelajari resep kue-kue lain. 


"Awalnya konsinyasi, mbak. Berproses lambat laun ada keinginan buat sendiri. Belajarnya otodidak dari mengamati, tanya resep kalau dikasih, terakhir lari ke Google dan YouTube," tuturnya, mengilas balik perjalanan usaha.


"Sekarang sudah bisa bikin pastel, lemper, semar mendem, pastel, karipap, risol mayo, risol sayur, brownis , lapis, pai buah. Untuk yang lainnya aku masih ambil ke bakulan,"  tambahnya.


Linda mengaku untuk mempelajari resep-resep baru, butuh  waktu cukup lama. Karena melibatkan proses trial and error' hingga dia bisa mendapatkan hasil yang pas. 


Oleh karena itu, Linda tak ingin serakah menerima semua jenis pesanan Snack yang masuk. Jika dirasa hasilnya tak akan maksimal bila dibuat sendiri, maka Linda tak segan memesankan snack tertentu ke produsen/bakulan lain.


"Kalau tidak maksimal malah bisa mengecewakan konsumen," dalihnya.


Kini sembari terus menjalankan usahanya, Linda telah memupuk harapan untuk masa depan.


"Harapannya untuk jangka menengah, pingin bertahan di era kompetisi 'bakulers' yang semakin membludak, Mbak. Ingin  menambah pelanggan, menambah nilai jual dagangan kita," sebutnya.


"Untuk jangka panjang, pingin bisa menguliahkan anak dari keuntungan jualan, dan  pingin punya usaha lain juga dari kuliner ini seperti buka kedai kue pastel, karipap gitu," tutup Linda.


Demikianlah Sobat, profil kita kali ini. Semoga menginspirasi, ya. Semangat!


#umkm

#cilacapbercahaya

Kamis, 05 September 2024

Belajar Live Selling Bersama Teman UMKM Cilacap Naik Kelas Bagian 3


Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Part 3
Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Bagian 3 (dokpri/Gita FU) 


Oleh: Gita FU


CILACAP, kopidarigita.com-- Teman UMKM Cilacap sebagai bagian dari Smartfren Community, menggelar pelatihan UMKM bertajuk 'Live Selling',  di Aula Universitas Al Irsyad Cilacap (UNAIC), Jl. Cerme, pada Kamis (5/9/2024) pagi. 


Acara ini sekaligus merupakan penutup dari rangkaian Program Pelatihan dan Pendampingan Teman UMKM Cilacap Naik Kelas. Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, program tersebut berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2024.


Hadir pada acara kali ini Kadi Riyanto Corporate Communication & CSR Smartfren, Sarwa Rektor Universitas Al Irsyad Cilacap, Nanang Que CEO Flamingo dan Digital Marketing Consultant, serta Sugeng Paijo Direktur Teman UMKM Cilacap.


Sugeng mengatakan pada akhir pelatihan akan dipilih 5 UMKM terbaik yang mendapat bantuan modal total 10 juta rupiah. Ia pribadi melihat progres dari peserta. Dari yang semula tidak bisa membuat konten, lalu berani mencoba membuat konten. Kemudian belajar optimasi di marketplace. 


"Dan di pelatihan terakhir ini diberi pendampingan untuk melakukan live selling di platform. Golnya tentu menambah penjualan dari pelaku UMKM itu sendiri," katanya. 


Harapannya teman-teman yang tergabung di Teman UMKM Cilacap akan menjadi keluarga Smartfren.  Ia pun berpesan agar pelaku UMKM menikmati proses, serta menikmati hasilnya kelak. 


Sementara Rektor UNAIC dalam sambutannya mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh Smartfren Community. Ia mengatakan bahwa menjalankan bisnis memang memerlukan ilmu.


Sarwa menandaskan UNAIC sebagai universitas yang terus berkembang memahami hal tersebut sebagai peluang untuk mendidik calon pengusaha di Cilacap. Sehingga kini UNAIC memiliki Prodi Bisnis dan Kewirausahaan.


Senada, Kadi Riyanto turut mengapresiasi antusiasme para peserta Teman UMKM Naik Kelas, dalam mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah diberikan. 


Ia menyampaikan kunci sukses UMKM ibarat ilmu pohon yakni terdiri dari profit, customer, produk,  sistem, SDM, dan budaya.


Smartfren sendiri, menurut Kadi, merupakan bagian dari PT. Sinar Mas, yang menaruh kepedulian kepada pelaku UMKM di Indonesia. Termasuk dengan penyelenggaraan event UMKM Award tingkat nasional belum lama ini,di mana Jajanan Mamake dari Cilacap menjadi juara pertama. 


Praktik Live Selling

 

Pada kegiatan kali ini puluhan peserta didampingi oleh Nanang Que, dalam melakukan penjualan langsung, atau live selling di platform Tik Tok. 


Sebagian besar peserta terlihat masih gugup, sebab ini adalah pengalaman pertama mereka. Nanang Que terus menyemangati sekaligus membagikan tips-tips yang bermanfaat. 


"Kendalanya yang paling banyak adalah gaptek. Karena kebanyakan emak-emak terkendala kesibukan, atau telat informasi sehingga tertinggal dengan teman-teman lain," ungkapnya. 


Nanang juga menegaskan syarat utama bagi pelaku live selling adalah kemampuan bicara di depan umum (public speaking). Meskipun demikian ia menyatakan salut melihat semangat para pelaku UMKM, yang mau terus belajar dan menerapkan ilmu-ilmu baru.


Secara terpisah Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren Telecom mengatakan, "Kegiatan workshop Teman UMKM berseri di Cilacap ini adalah wujud pelaksanaan misi Smartfren dalam Panca Garda, terutama Garda Pertumbuhan, yang merupakan sumbangsih nyata program CSR Smartfren 100% untuk Indonesia."


#umkmCilacap