Cari Blog Ini

Jumat, 08 Mei 2020

Ide Kegiatan di Bulan Ramadhan



Img. Pixabay


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Tanpa terasa kita telah menjalani separuh bulan Ramadhan, ya, Sobat.
Apa kegiatan kalian selama ini? Masa-masa selama #dirumahsaja seperti sekarang, paling pas jika kita pakai untuk mengisi ulang ruhani. Sebab ruhani yang sehat, akan mendatangkan ketenangan jiwa, dan kesehatan tubuh.

Untuk itu saya ingin berbagi beberapa ide kegiatan yang bisa kita lakukan di rumah selama Ramadhan. Yaitu:

1. Membaca buku-buku kajian agama

Ada banyak macam kitab/buku yang bisa menambah ilmu pengetahuan kita, buah karya para ulama yang wara'. Misal: buku Fiqih Islam, Hadits Sahih Bukhari, Fadhilah Amal, Fadhilah Sedekah. 

Luangkan waktu khusus untuk membaca-baca kitab semacam ini, misal setelah Zuhur. Tujuannya agar kita bisa maksimal memetik manfaatnya.

2. Meningkatkan bacaan Al-Quran 

Keutamaan membaca Al Qur'an banyak disebutkan dalam berbagai hadis sahih. Antara lain:

Dari Utsman r.a beliau berkata, bersabda Rasulullah s.a.w., "Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya."

Jadi mumpung kini bulan mulia, di mana semua amalan dilipatgandakan pahalanya, kita bisa menambah bacaan Al-Quran kita. Umpama di hari-hari biasa kita hanya membaca dua lembar setiap usai Magrib, maka kita tinggal  menambah lebih banyak lagi usai tiap shalat fardhu.

3. Menambah hafalan surat pendek

Selain membaca Al-Quran, tak ada salahnya kita berusaha menambah hafalan kita terhadap surah-surah di dalamnya. Kita bisa memulainya dari surat-surat di juz ke 30/juz amma, yang relatif pendek-pendek ayatnya. Sehingga bacaan shalat kita tidak melulu surat 3 Qul saja, bukan? (Qulhu, Qul Falaq, Qul nas).

4. Shalat Tarawih berjamaah bersama keluarga 

Tahun ini benar-benar tahun spesial bagi kebersamaan dalam keluarga. Termasuk perihal beribadah pun bisa kita lakukan bersama anggota keluarga. Si Ayah menjadi imam, si ibu, serta anak-anak makmumnya. Sungguh syahdu rasanya, bukan?
Hitung-hitung ini saat yang tepat bagi para ayah melongok kemampuan membaca Al-Quran, ya.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat, Sobat. (*)

Cilacap, 070520 (late post)

#Day18
#BPNRamadan2020






Kamis, 07 Mei 2020

Masak Tanpa Ribet Ala @BungaRosvita




Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Aslinya nih, saya bukan orang yang hobi uprek di dapur. Memasak buat saya  ada di list terakhir bantu-bantu pekerjaan di rumah. Saya lebih memilih disuruh nyuci motor, deh, ketimbang masak. 😝

Tetapi orang-orang bisa berubah seiring perjalanan hidup. Demikian pula saya. Setelah berumah tangga pelan-pelan saya mulai tertarik memasak. Bukan karena dapat suami yang rewel terhadap masakan, sih, bukan itu. Sebab suami saya malah orang yang gampang perkara makan, nggak pernah menuntut kudu menu ini itu; la wong pernah kejadian saya masak mi bihun yang masih kaku kayak kawat bendrat gitu, masih mau dimakannya 🙈. Ketertarikan saya bermula dari penasaran.

Penasaran pingin bikin camilan sendiri, ketimbang beli melulu. Penasaran gimana sih masak ikan yang enak, contohnya. Penasaran bagaimana sama orang yang pinter bikin makanan trus bisa dapat penghasilan dari situ, kok bisa ya? Dan seterusnya.

Lalu saya mulai suka baca buku resep masakan, atau sengaja beli tabloid-tabloid yang memuat resep. Ya, seneng aja bacanya. Tapi buat mempraktekkannya? Hehe, nanti dulu. Menurut saya resep-resep yang saya baca itu masih terlalu wah buat ukuran saya (yang aslinya malesan masak 😜). Jadi ya baca sekadar baca aja.

Kemudian datanglah era sosmedan, trus saya ikutan bikin akun di Instagram. Singkat cerita, bertemulah saya dengan akun @bungarosvita. Awalnya saya pikir sang pemilik akun ini adalah blogger sebagaimana lazimnya. Hingga satu saat saya membaca unggahan beliau mengenai resep bikin spaghetti carbonara, dan donat tanpa telur, alias donat kampung. Saya langsung tertarik dan amat antusias. Wah, simpel banget! Praktek, ah!

Profil Mbak Bunga Rosvita di Instagram.

Baca juga: Pengalaman Pertama Masak Spaghetti

Sejak itu, saya jadi penggemar postingan beliau. Apalagi kalau sudah mengunggah resep, entah camilan, entah masakan. Menurut saya, yang bikin menarik dari status-statusnya adalah:


  1. Gaya bahasanya lugas, gampang dimengerti
  2. Bahan-bahan yang digunakan gampang diusahakan
  3. Menunya menggugah selera
  4. Didukung foto makanan yang cantik/video proses pembuatan yang gampang dimengerti
  5. Komunikatif

Hal-hal di atas yang membuat kemageran saya meleleh. Saya jadi tergugah bikin camilan yang disukai oleh keluarga, dan pengetahuan saya jadi bertambah. Beneran tanpa ribet, pokoknya. Kalau dihitung-hitung saya udah mempraktekkan 5 resep dari mbak Bunga Rosvita. 😍

Inilah beberapa foto hasil racikan blio, yang saya ambil dari akun Instagramnya. Terlihat menggoda, bukan?





Gimana? Setelah kalian baca postingan ini, boleh banget buka Instagram kalian, lalu follow akunnya. Semoga bermanfaat, ya. (*)

Cilacap, 060520

#Day17
#BPNRamadan2020

Selasa, 05 Mei 2020

Susu Kurma, Menu Buka Puasa Praktis dan Sehat

Susu Kurma sehat
Pic. From: theasianparent.com


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Meskipun sederhana, sebaiknya kita tetap berusaha memperhatikan asupan gizi kala menjalankan puasa, ya, Sobat. Contohnya menu buka puasa, perhatikan kebutuhan tubuh kita. Setelah seharian tidak makan dan minum, tetapi tetap beraktivitas seperti biasa, maka tubuh perlu segera di-recharge.

Baca juga: Menjalankan Ibadah Puasa di Masa Pandemi

Kebanyakan orang  biasa meminum teh manis hangat, es campur, atau kolak saat berbuka puasa. Alasannya supaya tenggorokan langsung segar. Padahal jenis-jenis minuman tersebut kurang  sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Ada satu jenis minuman lain yang praktis penyajiannya, sekaligus langsung terasa efeknya begitu selesai diminum. Nama minuman ini ialah susu kurma. Lha? Kalo susu ya susu saja, kurma ya kurma saja, kenapa harus digabung segala?

Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, yuk kita tinjau sekilas dua bahan  dasarnya yakni kurma dan susu.

Kurma, buah yang kerap disebut-sebut oleh Baginda Nabi ini tak hanya lezat rasanya, tapi juga kaya manfaat, antara lain:

  •  kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh; 
  • mengandung lebih banyak kalori yang berasal dari karbohidrat; 
  • mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan serat;  
  • memiliki antioksidan yang dapat menangkal sejumlah penyakit.
Sedangkan susu pun tak kurang manfaatnya bagi tubuh kita, antara lain:
  • Baik untuk pertumbuhan tulang, dan gigi;
  • Mengurangi efek PMS pada wanita;
  • Membantu tidur lebih nyenyak;
  • Kaya akan kalsium dan protein;
  • Menetralisir racun tubuh;
  • Mencegah dehidrasi;
  • Melancarkan saluran pencernaan.
Nah, sudah terbayang belum manfaat ganda yang langsung bisa dirasakan tubuh, jika kedua bahan tersebut diolah bersama-sama? Setelah menjadi susu kurma, inilah manfaatnya bagi kita:
  1. Menjaga kesehatan jantung
  2. Meringankan persoalan sembelit
  3. Memperkuat kesehatan tulang
  4. Menyehatkan kulit
  5. Membantu menjaga kesehatan sistem syaraf.



Susu kurma. Sumber: IslamPos

Oke, sekarang bagaimana menyiapkan minuman ini? 
  • Kurma 3-5 butir (tergantung ukurannya), ambil bijinya
  • Susu satu gelas besar
  • Blender daging kurma tersebut dengan susu
  • Sajikan.
Mudah, bukan? Semoga resep ini bermanfaat, ya. Selamat mencoba! (*)

Cilacap, 050520

#Day16
#BPNRamadan2020

Menjalankan Ibadah Puasa di Masa Pandemi



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sobat, bulan Ramadhan tahun ini sungguh berbeda dengan biasanya. Kita dipaksa oleh keadaan, untuk menjalankannya secara "sunyi", dan sederhana.

Tidak ada keramaian, dan iklan-iklan konsumtif yang lazim membanjiri. Dalam hal ini justru bagus karena mendukung semangat atau esensi berpuasa itu sendiri, yakni mengendalikan hawa nafsu. Namun tidak ada tarawih berjamaah di masjid-masjid, kuliah subuh, maupun tadarusan Al Qur'an berkelompok? Alangkah ganjilnya....

Meskipun demikian, kita harus bisa menerimanya. Karena semua  ini sudah menjadi keputusan pemerintah, dengan rekomendasi fatwa ulama, agar wabah tidak semakin meluas. Jadi tidak ada alasan untuk mengabaikan anjuran pemerintah tersebut.

Menyitir nasihat Maulana Utsman Kakosi dari Mumbai, peristiwa langka berupa wabah virus yang membuat gerak kita terbatas ini, sebenarnya merupakan karunia Allah kepada kita. Ada hikmah yang luar biasa di baliknya.

Kita diberi kesempatan untuk menguatkan hubungan dengan-Nya, melakukan banyak amalan harian di rumah, memperbaiki dan meningkatkan kualitas hubungan dengan anak dan pasangan hidup kita.

Apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan, benar-benar sebuah kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi.

Maka yang bisa kita lakukan untuk mengisi Ramdhan kita di masa pandemi ini, antara lain:

1. Memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran;

2. Melakukan zikir pagi dan zikir petang, dan memperbanyak zikir lainnya;

3. Melakukan tarawih berjamaah bersama keluarga;

4. Sediakan waktu khusus 10-15 menit untuk berdoa dan mengadu pada Allah;

5. Bekerja sama dengan pasangan kita, melakukan pekerjaan rumah tangga, mengajak anak-anak melakukan kegiatan di rumah;

6. Kurangi mengikuti perkembangan berita tentang virus. Agar hati kita tidak menjadi galau dan bertambah sedih;

7. Selalu yakin bahwa rezeki untuk kita ada, sudah diatur oleh Allah. Sehingga kita tidak berputus asa dan tetap melakukan usaha yang terbaik yang kita mampu;

8. Luangkan waktu melihat keadaan di sekitar rumah, saling menguatkan dan memberi perhatian pada tetangga yang barangkali sedang kesulitan.


Img. Pixabay

Semoga apa yang telah saya tulis dapat bermanfaat. Mudah-mudahan usai Ramadhan kelak kita bermetamorfosis menjadi manusia yang lebih indah. Seperti kupu-kupu yang menetas dari kepompong nya. (*)

Cilacap, 040520


#Day15
#BPNRamadhan2020

Senin, 04 Mei 2020

3 Tempat yang Ingin Kami Kunjungi Usai Pandemi



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sudah beberapa hari ini Hanna gemar memakai sepatu sekolahnya, lalu berjalan-jalan di depan rumah. Saya mafhum, itu salah satu ekspresinya kangen sekolah. Atau ketika ia berceloteh menyebut nama-nama teman sekelasnya. Itu juga cara lain ia menyatakan ingin berangkat ke sekolah lagi.

Si sulung tak beda jauh. Ia sering kedapatan gelisah, atau melamun. Seharusnya bada lebaran kegiatan di pondok sudah berjalan kembali. Namun kini belum bisa dipastikan lagi.

Kami benar-benar rindu kehidupan yang normal sebelum pandemi ini datang. Kami ingin bersilaturahmi kembali dengan kaum kerabat. Maka selain berdoa, menjalankan anjuran kesehatan, pikiran positif juga harus dijaga. Supaya imunitas fisik maupun psikis tetap kuat. Iya, kan, Sobat?

Btw, umpama pandemi ini berakhir dan roda kehidupan normal kembali, kami ingin sekali bisa bepergian jauh. Khususnya ke 3 tempat berikut ini:

1. Purwokerto


Alun-alun Purwokerto. Img: liputan6.com

Kota ini adalah tempat tinggal kami sebelum hijrah ke Cilacap 5 tahun lalu. Nggak heran, banyak kenangan manis, pahit, kecut, tertinggal di sana. Farhan dan Hanna pun lahir di kota pelajar ini. 

Selain itu kami ingin bersilaturahmi kepada sanak kerabat, dan para sahabat. Sambil berwisata tipis-tipis tentunya. Mengingat sekarang ini banyak tempat wisata alam dan kuliner bermunculan di Purwokerto.

2. Yogyakarta


Salah satu sudut Malioboro. Sumber: hipwee.com

Kota ini memang punya magnet tersendiri bagi wisatawan. Kami pun ingin turut merasakan denyut kota Yogyakarta. Apalagi tak jauh dari sini, hanya berjarak satu jam perjalanan, tepatnya di Klaten, ada Adik saya tinggal. Sehingga kami bisa sekalian bersilaturahmi dengan Adik dan suaminya.

3. Bangka


Sungai Batu Rusa, Bangka. Sumber: Wikipedia

Ada ikatan batin spesial antara saya dan pulau ini. Di ibukotanya yakni Pangkal Pinang, sejarah keberadaan saya ditorehkan. Di pulau ini pula tinggal pihak keluarga dari pihak Ibu. Kemana pun saya melangkah pergi, hati kami telah saling terpaut.

Pun di Bangka konon terdapat pantai-pantai landai berpasir putih nan elok. Sungguh saya ingin mengajak keluarga kecil saya datang ke sana, membuktikan secara langsung. Semoga keinginan ini dikabulkan oleh Allah yang Mahakuasa.


Itulah 3 tempat yang ingin kami kunjungi usai pandemi. Kalau kalian? (*)

Cilacap, 030520

#Day14
#BPNRamadan2020